Lelaki kecil di pojok kamar,
Matanya yang mulai kusam tak hentinya menangisiku
Aku tersesat malam itu, diantara pilihan hidup bersamanya dan pergi meninggalkannya
Sementara para keluarga mengisahkan keterpurukan yang cukup dalam
Aku harus bagaimana? Meniggalkannya adalah yatimku,
Bersamanya adalah siksa kisah sepanjang sejarah,
Aku dan dirinya adalah luka,
Duka dan air mata dari sebuah kehidupan yang sakit
Pemikiranku seperti para berhala, berdiri mengamini kemenyan,
Biarlah.... tubuh kita menjadi perdebatan make up,
Hingga akhirnya tak lagi kita temukan warna dalam rupa serupa
Oleh: Nay Juireng Dyah Jatiningrat
Review This Product