Indonesia telah merdeka selama 70 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 didaulat sebagai hari dimana Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Kalimat tersebutlah yang menjadi spirit sekaligus sebagai pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Falsafah bangsa dan negara Indonesia adalah pancasila, dengan lima prinsip dasar tersebut kita sebagai bangsa dan rakyat Indonesia dapat mengamalkan butir-butir pengamalan dari kelima azas tersebut. mengapa harus demikian?
Pada zaman serba modern ini, dengan banyaknya budaya barat yang menjadi ancaman pada kehidupan bangsa Indonesia kedepan sudah pasti harus menjadi antisipasi bersama. Teramat penting menanamkan bait-bait kandungan pengamalan kelima azas dalam pancasila tersebut. Dengan harapan bahwa bangsa kita terbebas dari doktrin budaya barat yang akan merenggut kesaktian pancasila.
Butir pengamalan pancasila yang pertama ialah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan prinsip bahwa setiap manusia percaya akan adanya tuhan sesuai dengan agama masing-masing, dengan demikian kita sebagai bangsa dituntut untuk saling menghormati antar sesama meski berbeda keyakinan beragama.
Yang kedua ialah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Bahwa persamaan derajat antar sesama manusia, dan menjadi pembela yang benar serta keadilan.
Ketiga ialah Persatuan Indonesia. Rasa kesatuan dalam perjuangan dengan rela berkorban untuk mengedepankan kepentingan orang lain daripada mengedepankan kepentingan pribadi, serta cinta tanah air Indonesia.
Keempat ialah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dengan selalu mengedepankan kepentingan bersama dan negara, tidak memaksakan kehendak dan mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan secara bersama dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME.
Kelima ialah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bersikap adil dan menghormati hak-hak orang lain dengan menjung-jung nilai dan norma yang berlaku demi terciptanya keadilan dan kedamaian antara bangsa dan negara Indonesia.
Dengan butir-butir pengamalan di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila membawa visi dan misi besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat yang ada menunjukkan bahwa pancasila menjadi pegangan utama bagi generasi bangsa sebagai warga negara Indonesia.
Namun demikian, sering terjadi ketidakselarasan dengan butir pengamalan Pancasila di atas jika kita melihat realitas kehidupan bangsa ini. Dengan carut marutnya sistem kenegaraan dan tata kelola pemerintahan, menunjukkan jika bangsa ini mengalami disorientasi terhadap fungsi Pancasila.
Sejatinya bangsa ini mencerminkan prinsip Pancasila dalam bernegara, terutama wakil rakyat yang dipercaya untuk dapat mengamalkan bait-bait kandungan dalam Pancasila. Jika hal ini tetap terjadi secara linier, maka dapat dipastikan kesaktian Pancasila akan terenggut dan tergantikan.
Kesaktian Pancasila dapat menyatukan segala perbedaan, baik keyakinan, suku, ras dan budaya. Dengan lunturnya prinsip dasar tersebut tidak dapat dipungkiri di kemudian hari akan berdampak secara langsung terhadap generasi bangsa ini. Meskipun kita tidak mengetahui itu akan terjadi atau sebaliknya.
Dengan momen lahirnya Pancasila yang sudah menjadi pengamalan oleh bangsa ini selama kurang lebih 70 tahun lalu, penulis berharap kedepan bahwa bangsa ini dapat memiliki prinsip dasar dari bait-bait pengalam Pancasila tersebut. Dengan demikian, kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan diharapkan semakin baik dan menjadi sumber inspirasi besar bagi kebangkitan bangsa ini dari berbagai keterpurukan yang sedang terjadi dan melanda bangsa ini.
Ahmad Fairozi
Mahasiswa Unitri Malang, Juruusan Teknologi Industri Pertanian
Review This Product