Ilustrasi Siswa-Siswi |
Dari realitas yang ada penulis mempunyai rasa prihatin terhadap kondisi reeal pendidikan di Indonesia saat ini yang konotasinya serba tidak menentu. Pendidikan merupakan tatanan awal dimana manusia terlebih adalah pemuda atau kaum terpelajar berproses untuk mencari jati dirinya dengan diberikan kelebihan dari mahluq lain yaitu mempunyai akal dan fikiran, pendidikan adalah bekal utama dalam menata moral bangsa dan membangun kehidupan sosial-kemasyarakatan, sehingga pendidikan menjadi instrumen dan suatu kebutuhan dalam menumbuh kembangkan suatu negara. Sehingga kaum intelektual muda dapat mengamalkan ilmunya bagi nusa dan bangsanya.
Namun realitas yang terjadi ditengah-tengah kondisi modernisasi, globalisasi dan Neo-Liberalisme menyerang pemuda yang nantinya akan menjadi penerus bangsa kian hari mengalami dekadensi moral. Dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari bahwa pemuda saat ini mengalami kemunduran yang drastis, moral kaum terpelajar atau kaum itelektual muda saat ini mengalami sebuah boomerang yang telah menyerang dalam diri pemuda tersebut. Akibat dari bebasnya sistem informasi dan visualisasi turut memperburuk keadaan yang tidak dapat dikontrol oleh para kaum pendidik di negeri ini, semisal kita dapat dengan leluasa mengakses jaringan internet. Dalam internet kita kenal memang ada sisi negatif dan positifnya, namun apabila para kaum terpelajar tidak terkontrol dan dengan leluasanya dapat mengakses suatu hal yang negatif maka akan berdampak buruk bagi kaum muda tersebut. Dengan bebasnya kita mengakses video mesum, gambar-gambar porno dan lain-lain. Dari dampak tersebut jikalau kita tidak segera menyikapi dengan serius terlebih oleh para pendidik ataupun oleh pmerintah maka akan jadi boomerang dalam diri para pemuda atau para intelektual muda.
Kita ketahui secara bersama memang dipelosok secara fasilitas memang kurang memadai untuk kemudian menunjang sistem pendidikan yang ada, namun semakin berkembangnya teknologi ditengah masyarakat pelosok juga menjadi ancaman nyata bagi para pemuda terlebih adalah kaum intelektual. Diawal sudah penulis uraikan semakin bebasnya kita mengakses internet menjadi boomerang tersendiri bagi para pelajar di pelosok, sehingga perlu kita sadari bersama untuk kemudian juga ikut berpartisipasi dalam menjaga moral para intelektual muda untuk tidak salah dalam menggunakan teknologi informasi tersebut. Sehingga jelas out put dari para pemuda dalam mengimplementasikan nilai intelektual itu dapat dengan tepat dan benar.
Lantas apa fungsi pendidikan selama ini dan dampak bagi perkembangan bangsa? Melihat kondisi hari ini adalah cerminan beberapa puluh tahun mendatang, dimana para pemudalah yang akan menjadi sosok figuritas dan pemimpin bangsa untuk generasi selanjutnya. Memang ini adalah tanggung jawab bersama antara pendidik dan yang dididik, sehingga kita tersadarkan bahwa pendidikan adalah sarana ataupun prasarana dalam memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara secara bermartabat yang hal itu akan berdampak positif bagi perkembangan zaman.
Tidak semudah mengucapakannya dalam memperbaiki tatanan moral pemuda hari ini, perlu langkah konkrit dari sosial-masyarakat dan tentunya didukung dengan intervensi pemerintah maupun institusi pendidikan juga sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini, mengingat bahwa pendidikan adalah merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, Institusi pendidikan dan pemerintah sehingga menjadi satu-kesatuan dalam menentukan arah pendidikan yang tentunya berdampak positif pada kondisi pemuda sebagai kaum intelektual masa depan bangsa dan negara ini.
Pendidikan yang berkarakter menjadi sangat dibutuhkan dalam situasi saat ini, dengan segala upaya untuk mengembalikan pemuda pada kodrat yang sesungguhnya. Sehingga Hittoh Indonesia yang terkandung dalam pancasila sebagai falsafah bangsa tidak tercederai. Perlu diingat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai suku, ras, etnis dan bahasa, mengingat hal tersebut maka seharusnya Indonesia sudah sepantasnya bermartabat dimata dunia terlebih bagi bangsa dan negaranya sendiri sehingga pendidikan yang menghasilkan intelektual muda hari ini dapat membawa perubahan positif bagi generasi bangsa selanjutnya, terlebih adalah pemuda. (aF).
Oleh : Ahmad Fairozi
Review This Product