MALANG, Pemudapost - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Malang mengalami antrean, hal itu terjadi karena pertamina mengurangi jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi untuk menjaga kuota BBM subsidi tetap dalam posisi aman atau tidak jebol dari jumlah yang telah disepakati pemerintah dengan pertamina.
Pihak pertaminapun melakukan pemangkasan kuota BBM subsidi untuk di distribusikan ke SPBU. Hal ini sebagai dampak dari dipangkasnya kuota BBM subsidi dari sebelumnya 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter. Dengan tujuan agar pasokan BBM subsidi bisa mencukupi sampai akhir 2014 tahun ini.
Beberapa masyarakat saat ditemui di pasar tradisional mengungkapkan bahwa dengan adanya pembatasan kuota BBM subsidi oleh pemerintah, hal tersebut ditakutkan akan berdampak pada perekonomian masyarakat, lebih lanjut tandasnya apabila BBM subsidi mengalami pengurangan kuota sehingga mengalami antrean panjang saat akan membeli BBM subsidi dan kemungkinan pada akhirnya adalah kenaikan harga BBM subsidi, bukan tidak mungkin barang komoditi di pasar tradisional stoknya akan sedikit terhambat pendistribusiannya sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga dan kurangnya pasokan bahan baku ke pasar karena ongkos jasa pengangkutannya juga semakin tinggi.
Sumirna salah satu pedagang di pasar merjosari malang mengatakan bahwa, bukan tidak mungkin akan ada kenaikan bahan pokok kebutuhan sehari-hari jika BBM subsidi mengalami kelangkaan dimana-mana, hal tersebut terjadi karena pihak pendistribusi mengalami kesulitan untuk mengantarkan bahan baku komoditas hasil pertanian.
Dari pihak konsumen pasar, Novi juga menyampaikan hal demikian, bahwa jika BBM subsidi langka maka bukan tidak mungkin akan berdampak pada harga kebutuhan pokok di pasar, apalagi setelah mengalami kelangkaan BBM subsidi dan kemudian mengalami kenaikan harga jual yang sebelumnya Rp. 6500/liter menjadi Rp. 7500-8000/liter. Maka kemungkinan besar harga kebutuhan pokok juga akan ikut naik, pungkasnya saat ditanya. (aF).
Review This Product