Oleh: Suharnanik, A’am Jati Ningrat*
Aku diam diantara kekuatan pertanyaanmu
Menyatu dalam lurus, gesit pertanyaanmu
Dari tempat ketempat
Cerita dan cerita
Sisi ke sisi
Hati kenyata
Rasa keimpian
Dan harapan kebalas wayang bibirmu
Sebukan semi air haluan takdir
Tapi matahari
Matahari diterang langit yang tak bermendung
Indah langkahmu,
Indah tidurmu,
Indah mimpimu,
Adalah kalimat hidup ditubuhku
Oh, perempuan air ku
Kau seperti rahasia yang menyebutku pencerita
Dan kubercerita
Itulah alur diantara detak yang terahasia
Menahan silau dibelakang fikirmu
Dalam perjalannku menuju rumah kuat firasatmu
Dalam inginmu,
Dalam desahmu,
Dalam lekukmu
Dalam adamu diadaku
Yang kini tidak ada dikeramaian yang ada
Dan adaku masih dikebimbangan adamu
Yang kulekatkan di ubun, sungguh pengakuan jawabmu
Oh, perempuan air………..
Kelemahanku bukan dikala menegukmu
Tidak dipercik jauh terjunmu
Tidak di gigil guyur hujanmu
Tetapi ditelingaku yang hanya menyimak tawamu
Kali inipun
Aku riuh Tanya
Serupa Guntur, disebelum, atau usai angin.
Serta dimusim lainnya
*Penulis kini aktif Sebagai Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Nusantara Komisariat Country Unitri Malang, UKM Teater KOPI dan TRI FM Unitri.
Review This Product