“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” (Mario Teguh)
Pemudapost - Belajar merupakan sebuah kegiatan yang membantu terhadap proses pencapaian cita-cita atau keinginan baik yang jangkanya pendek maupun panjang. Kegiatan belajar adalah harga mati dan tidak dapat ditinggalkan bagi orang yang ingin mengembangkan skill dan potensi yang ada dalam dirinya. Sebaik apapun skill dan potensi yang dimiliki kita tanpa didukung dengan belajar akan jadi sia-sia dan akan hilang dengan sendirinya. Untuk mengembangkan dan menjadikan belajar sebagai kebutuhan sehari-hari sebagaimana makan bagi kelangsungan hidup kita, imembutuhkan kesadaran yang lebih dalam diri kita masing-masing.
Keinginan belajar yang muncul dalam diri kita sangat tergantung dari besarnya kesadaran kita akan pentingnya sebuah belajar untuk mengetaui sesuatu yang belum diketahui. Setiap orang bisa dan dapat belajar baik dengan didampingi guru di sekolahnya, orang tua di rumahnya, teman-temannya, maupun belajar dengan sendiri. Selain itu, setiap orang juga pasti memiliki sebuah cita-cita dan pandangan hidup ke depan, dan hal itu membutuhkan belajar untuk mencapainya. Tetapi, yang sulit dan belum ada pada setiap orang ialah upaya untuk menumbuhkan kasadaran belajar pada diri kita sehingga pada akhirnya belajar menjadi kebiasaan dan kebutuhan kita setiap hari.
Lingkungan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan belajar kita, sejauhmana kekondusifan dan kenyamanan lingkunagan yang menjadi tempat tinggal kita serta perhatian masyarakat yang ada di dalamnya terhadap belajar itu sendiri. Kalau lingkungannya tidak kondusif dan tidak memberikan stimulus bagi kita, katakanlah lingkungan yang ada di malang. Saya berani mengatakan kalau lingkungan di malang sama sekali tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses belajar kita. Sebab, masyarakat yang tinggal di lingkungan ini kurang memberikan perhatian yang besar tehadap belajar anaknya dan kepada kita selaku pemulung ilmu.
Di samping itu, selain lingkungan yang menjadi faktor menurunnya minat dan kesadaran belajar kita, seorang teman juga akan menjadi penggangu dan pengaruh terhadap belajar kita. Secara tidak lansung teman yang menjadi motor penggerak kita dalam melakukan sesuatu, jika kita selalu berdampingan dengan seorang teman yang kelakuaannya baik, rajin belajar dan berbakti kepada kedua orang tuanya. sedikit banyak kita akan cenderung melakukan sesuatu yang sama dengannya, sehingga dengan sendirinya kita akan juga ikut hal-hal yang sama sepertinya. Begitu juga sebaliknya jika teman kita adalah seorang yang selalu buat onar di masyarakat, suka minuman keras, mencuri barang-barang milik tetangganya dan suka menyakiti kedua orang tuanya. Mau tidak mau kita pasti kena getah atau imbas dari perbuatannya, meskipun kita tidak ikut serta melakukan hal-hal yang sama sepertinya. Seperti pepatah mengatakan “ kalau kita dekat (berteman) dengan seorang yang jualan minyak wangi atau parfom maka kita akan mendapatkan bau wanginya dan kalau kita dekat dengan seorang yang berjualan ikan maka kita pasti akan mendapatkan bau amisnya “.
Oleh karena itu, berhati-hatilah menyikapi lingkungan tempat tinggal kita dan hati-hatilah memilh seorang teman serta jangan melihat seseorang (teman) dari luarnya saja tapi dari dalamnya juga. Sebab lingkungan dan seorang teman adalah penentu masa depan cerah kita.
Oleh: Hidayatullah
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Malang
Review This Product